Senin, 26 September 2011

KARET


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Hasil utama tanaman karet (Hevea Brasiliensis) adalah lateks dan koagulum yang pertama kali ditemukan di Brasil – Amerika Selatan. Karet alam adalah polimer dari isoprene (2-metil-1,3-butadiena) yang memberikan hasil utama yaitu lateks dan Cup Lump. Lateks alam atau lateks kebun adalah cairan seperti susu hasil sadapan dari kulit pohon Hevea Brasiliensis. Cairan ini merupakan sistem koloidal sangat kompleks yang terdiri dari hidrokarbon karet, karbohidrat, protein, lipida, karoten, dan berbagai bahan lain. Lateks adalah suatu istilah yang dipakai untuk menyebut getah yang dikeluarkan oleh pohon karet . Getah tersebut merupakan sitoplasma yang terkandung di dalam sel-sel pembuluh lateks yang bersifat elastis dan permiabel. Pembuluh-pembuluh tersebut karena berisi cairan lateks dan sifatnya yang elastis serta permeabel maka akan memberikan semacam tekanan hidrostatik pada umumnya dikenal sebagai tekanan turgor, yaitu tekanan dimana pembuluh – pembuluh pada pohon mengalami penebalan cairan. Semakin banyak cairan yang terdapat dalam pembuluh lateks tekanan turgor semakin tinggi, sebaliknya jika berkurang tekanan turgor turun. Prinsip ini antara lain digunakan untuk mempertimbangkan saat yang terbaik dalam pengambilan lateks dari pohon. Pembuluh lateks berbentuk tabung dan berada disebelah dalam kulit pohon diluar kambium. Arah pembuluh lateks dalam batang karet agak menyerong membentuk sudut 3,50 dari kanan atas kekiri bawah. Penyadapan sebaiknya dikerjakan pada pagi hari karena tekanan turgor masih tinggi dan mengurangi resiko prakoagulasi. Penyadapan merupakan bidang eksplotasi seperti struktur dan komposisi leteks. Bagi bidang pengolahan, pengetahuan sifat-sifat eksplotasi seperti struktur dan komposisi leteks. Bagi bidang pengolahan, pengetahuan sifat-sifat lateks seperti struktur dan komposisi lateks lebih dipentingkan, karena akan berguna dalam menentukan cara pengolahan lateks dan pembuatan bahan olah yang tepat.
Pada dasarnya lateks alam yang dikumpulkan dari pohon karet adalah bersifat segar tetapi karena adanya asam lemak yang menguap. Laju kerja dari bakteri akan menyebabkan penurunan pH dan pembusukan. Banyaknya asam lemak yang menguap diindikasikan sebagai bilangan asam lemak yang menguap bilangan  Volatile Fatty Acid (VFA). Lateks segar merupakan media yang baik bagi pertumbuhan mikroorganisme. Mikroorganisme ini menghasilkan asam-asam yang menurunkan pH mencapai titik isoelektrik sehingga lateks membeku dan menimbulkan rasa bau karena terbentuknya asam-asam yang mudah menguap. Bila banyak organisme maka senyawa asam yang dihasilkan banyak pula. Salah satu parameter untuk mengetahui kualitas lateks adalah bilangan Asam Lemak Menguap atau Bilangan VFA. Bilangan VFA adalah bilangan yang menggambarkan asam-asam di dalam lateks yang berasal dari penguraian mikroorganisme pada bagian lipida lateks. Untuk mengetahui bilangan VFA dapat dilakukan dengan destilasi-titrasi, sehingga dapat diketahui apakah bilangan VFA tersebut sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan.
PT. Bridgestone Sumatera Rubber Estate Dolok Merangir adalah perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) yang menangani proses pengolahan lateks kebun. Dimana pengolahan lateks kebun menjadi lateks pekat dan serum dilakukan secara pemusingan atau centrifuge. Bahan baku lateks kebun diperoleh dari kebun milik perusahaan sendiri.
Kandungan VFA di dalam lateks sangat variabel terutama tergantung pada jenis clone, umur, geografis, iklim. Pemupukan dan sistem deres, cara produksi, waktu penyimpanan termasuk penambahan zat-zat pembantu. Semua tersebut merupakan tantangan yang dihadapi untuk mendapatkan bilangan VFA yang sesuai dengan kebutuhan dipasar industri.
  Karet menjadi begitu berharga dan perlu diolah dimana pengolahan itu langsung ditangani oleh perusahaan ini sendiri. Hal itu dikarenakan karena terdapat bagian yang penting pada karet kebun dan memiliki ekonomi yang tinggi. Tetapi untuk mendapatkan bagian penting itu tadi perlu dilakukan pengolahan  dan pengolahan ini yang ditangani oleh PT. Bridgestone Sumatera Rubber Estate. Bagian dari karet kebun yang memiliki nilai ekonomi tinggi tadi  kandungan karet  murni yang memiliki  bilangan VFA dalam lateks kebun  yang menjadi bahan baku pembuatan bahan-bahan seperti ban mobil, kondom, karet gelang, dan produk – produk yang bersifat elastis lainnya.
Oleh karena itu penulis mencoba untuk membahas dan mempelajari bagian dari proses pengolahan lateks kebun untuk memperoleh kandungan VFA pada lateks sesuai dengan SNI (Standart Nasional Indonesia)                                               di PT. Bridgestone Sumatera Rubber Estate Dolok Merangir   























B.     Maksud Dan Tujuan


    
1.      Maksud
a.       Untuk mengetahui berapa besar pengaruh waktu penyimpanan terhadap bilangan VFA 
b.      Untuk meningkatkan mutu produksi lateks dari segi bilangan VFA

2.      Tujuan
a.        Untuk mengetahui apakah ada pengaruh penyimpanan lateks terhadap bilangan VFA
b.      Untuk mengetahui waktu yang diperlukan untuk menyimpan bahan baku lateks dalam pembuatan karet remah









   C.  Kegunaan dan Manfaat
1.      Kegunaan
a.       Untuk mengetahui gambaran umum mengenai perlakuan pengolahan yang berlangsung pada peralatan pengolahan untuk mengolah lateks kebun menjadi lateks pekat di tempat penulis praktek kerja lapangan.
b.      Mengetahui kadar VFA pada lateks kebun yang dihasilkan pada persatuan waktu penyimpanan.

1 komentar:

  1. Terimakasih, artikelnya sangat bermanfaat, jika anda mencari Springbed / Kasur merk american yang nyaman dari lateks alami di Malang silahkan cek di sini:
    Springbed American
    Springbed American vs Central
    Springbed American Imperial
    Springbed American King
    Springbed American Pillo
    Springbed American Pillow
    Springbed American vs Bigland
    WA : 081249676477
    Springbed Malang
    Ruko Karangploso Kavling 3 C, Malang
    springbedmalang.com

    BalasHapus